Perilaku Konsumen Muslim dalam Mengkonsumsi Makanan Halal

Pada bulan Juli yang lalu, saya berkesempatan hadir dalam acara seminar Sharia Economics Research Day yang diadakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah yang mengambil tema ”Pemasaran Kontemporer Produk Halal dan Keuangan Syariah di Indonesia”. Acara tersebut terbagi dalam dua sesi, sesi pertama membahas mengenai Perilaku Konsumen Muslim dalam Mengkonsumsi Makanan Halal sedangkan sesi kedua membahas mengenai Pengaruh Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Deposito Mudharabah. Pada kesempatan ini saya hanya akan membahas terkait dengan sesi pertama.

Pada sesi pertama diketengahkan sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen Muslim dalam mengkonsumsi makanan halal, yang mengambil sampel masyarakat Muslim Banten yang dilakukan oleh narasumber sekaligus Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI yaitu, Dra. Endang Sri Soesilowati, MS, Ph.D.

Melalui penelitiannya tersebut beliau memaparkan bahwa perilaku mengkonsumsi makanan halal belum tentu searah dengan banyaknya penduduk beragama Islam. Dalam arti, bahwa seseorang yang beragama Islam belum tentu bahwa ia akan selalu berperilaku secara Islami, khususnya dalam mengkonsumsi makanan halal.

Dalam penelitian di komunitas muslim Banten menunjukkan bahwa tidak adanya kandungan babi dalam makanan ternyata menempati prioritas tertinggi dalam menentukan krtiteria makanan halal. Selanjutnya diikuti dengan kriteria tidak mengandung alkohol, tidak boleh rusak atau kadaluarsa dan tidak mengandung racun. Namun demikian, dalam hal memilih daging yang akan dikonsumsi, responden lebih mengutamakan daging yang segar dan berkualitas dibandingkan kriteria-kriteria lain seperti cara memotong dan adanya legalisasi halal baik yang hanya berupa tulisan saja maupun bersertifikat LP POM MUI.

Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa, walaupun 94%  responden menyatakan mengkonsumsi makanan halal adalah sangat penting, namun hanya 70% saja yang menyatakan sangat setuju terhadap sertifikat dari MUI. Oleh karena itu, nampaknya masih perlu dilakukan edukasi atau paling tidak sosialisasi oleh institusi berkepentingan mengenai halal dan haramnya makanan, sehingga pemahaman masyarakat akan hal ini semakin mendalam dan lebih berhati-hati.

Pada kesempatan itu pula, Bapak Ir. H. Setyotomo, SE (Direktur Utama PT AHAD-NET INTERNASIONAL) selaku penanggap  dalam sesi tersebut menyampaikan  bahwa, sekarang ini kita jangan hanya sekedar disibukkan dengan penyediaan produk halal saja, karena sebetulnya sekarang ini sudah banyak tersedia produk-produk halal, justru yang harus diperhatikan sekarang ini adalah bagaimana mengenai supply atau pemasaran dari produk halal tersebut agar lebih mudah sampai dan diterima oleh masyarakat. Karena jangan sampai, kita sibuk dengan penyediaan produk, tapi tidak memperhatikan bagaimana strategi pemasaran produk tersebut, sehingga masyarakat justru lebih senang membeli produk yang belum jelas kehalalannya. Selain itu, beliau juga menyampaikan perlunya pengawasan yang lebih ketat dari MUI terkait dengan penyediaan produk-produk yang ada, agar masyarakat lebih mudah membedakan mana produk halal dan mana yang tidak halal.

(Abu Aulia)

Sumber: AhadNet.com

Kartu EMAS Menghargai Pencapaian, Kebahagiaan, dan Kesuksesan Anda

Emas adalah logam mulia, digunakan orang untuk perhiasan, tabungan, dan juga investasi. Bagaimana dengan kesehatan Anda? Apakah Anda sudah menjaganya dengan baik? Dan menggunakan masa sehat Anda dengan baik? Kesehatan merupakan modal utama, investasi, aspek penting yang akan mengoptimalkan pencapaian kebahagiaan dan kesuksesan Anda. Saya yakin Anda pastilah setuju dengan hal ini.

Upaya untuk menjaga kesehatan dapat dilakukan antara lain dengan menjaga pola makan yang baik dan oleh raga yang teratur, namun meskipun Anda sudah mengatur pola makan dan berolahraga teratur, apakah terus menjamin Anda tidak akan memerlukan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang?

Semakin bertambah usia, maka semakin mendekat keperluan terhadap pelayanan kesehatan, hal ini dapat ditelaah secara empiris kepada setiap orang. Begitu juga dengan biaya kesehatan semakin hari semakin bertambah besarnya. Ini tidak berkena kepada diri Anda pribadi tetapi juga pada keluarga, rekan kerja, teman, sahabat, dan setiap orang di sekitar Anda.

Dengan demikian, pastikanlah Anda mempunyai kemampuan yang baik untuk menanggung semua biaya perawatan kesehatan yang Anda perlukan suatu hari nanti. Anda dapat melakukannya dengan memproteksi diri Anda, keluarga, sahabat, dan orang disekitar Anda dengan menyediakan asuransi pelayanan kesehatan. Baca entri selengkapnya »

KESEMPATAN EMAS, BERHEMAT DENGAN KARTU EMAS!!!

Seringkali kita bertanya, “Perlukah saya Program Proteksi Kesehatan? Saya sehat-sehat saja kok…” Pertanyaan dan pernyataan ini wajar saja, banyak orang bertanya dan menjawab seperti hal tadi. Namun Anda sebaiknya lebih teliti dalam menjawab pertanyaan tadi. Lanjutkan dengan menjawab soal ini :

Jawab dengan benar atau salah pernyataan berikut

  1. Anda tidak pernah sakit.
  2. Anda tidak pernah terkena musibah/kecelakaan.
  3. Anda punya harta yang sangat besar.

Bagaimana jawaban Anda? Jika Anda membenarkan salah satu dari pernyataan tersebut maka Anda tidak memerlukan Program Proteksi Kesehatan.

Anda pasti menyadari bahwa sakit adalah sunatullah, suatu hari orang pasti bisa sakit. Begitu juga tidak ada orang yang tidak pernah kena musibah. Pun jika sekarang Anda dalam keadaan mempunyai harta yang sangat besar, adakah yang bisa menjamin akan selalu seperti itu? Baca entri selengkapnya »

Cara Cerdas Atur Biaya Kesehatan Tak Terduga

Nikmat sehat adalah nikmat yang diberikan Allah SWT yang bernilai tiada taranya dengan demikan menjaga sehat merupakan bentuk rasa syukur atas anugrah yang diberikan. Rasulullah SAW mengamanahkan kepada umatnya agar menjaga yang lima sebelum yang lima,yaitu : Gunakan waktu sehatmu sebelum sakitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sempatmu sebelum masa sempitmu, masa kaya sebelum miskinmu, dan masa hidupmu sebelum matimu.

Dalam rangka menjaga yang lima sebelum yang lima ini khususnya sehat sebelum sakit, sempat sebelum sempit, kaya sebelum miskin, seseorang dapat memilih berta’awun (tolong-menolong) untuk bersama-sama berpartisipasi menjadi peserta KARTU EMAS untuk mendapatkan fasilitas proteksi kesehatan instan yang mudah dan relatif terjangkau sebelum masa sempitnya. Insya Allah kartu ini memberikan manfaat yang dapat meringankan beban keuangan Bapak/ Ibu terutama di saat memutuskan untuk melakukan rawat inap. Baca entri selengkapnya »

Info Lowongan Pekerjaan di PT Ahad Net Internasional

PT Ahad Net Internasional, perusahaan syariah yang bergerak di bidang distributor, membuka kesempatan lowongan pekerjaan untuk beberapa posisi….

Kami membutuhkan Baca entri selengkapnya »